HARIANTERBIT.CO – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas)
Klas I Sukamiskin, kini tengah menjadi pemberitaan di sejumlah media
cetak dan elektronik. Pasca mencuatnya berita yang terkait Anggoro
Widjojo seorang terpidana korupsi yang dengan bebas keluar-masuk dari
Lapas Sukamiskin, hanya untuk makan malam atau nginap di sebuah
apartemen di Kota Bandung. Ternyata itu hanya sepenggal peristiwa di
balik Lapas Sukamiskin.
Berdasarkan catatan dan pantauan HARIANTERBIT.co dari
beberapa berita yang belakangan muncul sebenarnya itu bukan peristiwa
baru terjadi di Lapas Sukamiskin. Bila kita ingat beberapa tahun lalu
Gayus Tambunan, dengan mudahnya keluar- masuk lapas, dan plesiran
beberapa hari keluar Kota Bandung, bahkan Gayus sempat membeli sebuah
rumah yang tak jauh dari lingkungan Lapas Sukamiskin.
Jadi tidak heran pula kalau seorang Rahmat Yasin, yang diberitakan
menyewa sebuah rumah mewah di kawasan Panorama Alam Parahyangan Kota
Bandung, yang tak jauh dari Lapas Sukamiskin itu. ‘Saung
etnik’ atau bangunan yang terbuat dari bambu-bambu unik layaknya sebuah
bungalow menjadi pemandangan mewah di balik Lapas Klas I Sukamiskin
Bandung.
Banyak peristiwa lainnya yang cukup mengejutkan di Lapas Sukamiskin
yang dikenal sebagai ‘penjara koruptor’. Betapa tidak, di balik tembok
bangunan peninggalan Belanda (Lapas Sukamiskin-red) ternyata kehidupan
para napi korupsi atau warga binaan di dalam lapas ini sangat mewah.
Mulai dari kamar mewah di tiap blok, yang mereka desain layaknya sebuah
kamar pribadi atau setara kamar hotel bintang tiga sampai pada sederet
‘saung etnik’ atau bangunan yang terbuat dari bambu-bambu unik layaknya
sebuah bungalow.
Belum lagi gaya kehidupan mewah di dalam Lapas Sukamiskin, seperti
Romi Herton mantan Wali Kota Palembang (Sumsel). Dikabarkan hampir
setiap sore Romi, selalu berada di halaman luar lapas. Berdasarkan
pantauan memang persis di depan lapas tersebut tertata taman-taman dan
saung lesehan berukuran sekitar 2×2 meter.
Tak hanya itu, konon Romi kerap membagi-bagi uang kepada siapa saja
yang datang mengunjunginya. Bahkan hebatnya lagi, dia masih bisa
mengendalikan sistem administrasi kepemerintahan Kota Palembang, dari
dalam Lapas Sukamiskin, kendati dirinya tidak lagi menjadi Wali Kota
Palembang.
Tidak heran pula bila melihat langsung ke dalam Lapas Sukamiskin,
terdapat taman satwa langka, seperti burung hantu, burung merak, ayam
hutan serta jenis unggas lainnya serta berderet saung bambu di atas
hamparan atau lahan perkebunan mini milik sang mantan Jenderal Polisi
(Kakorlantas) Djoko Susilo.
Singkatnya, jangan heran dengan kehidupan para napi korupsi di Lapas
Sukamiskin Bandung, yang semua serba mewah termasuk urusan
sandang-pangannya.
Atas peristiwa tersebut, mengutip pembicaraan Kepala Lembaga
Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas 1 Sukamiskin Dedi Handoko, membenarkan
jika terpidana kasus korupsi Anggoro Widjojo makan di sebuah apartemen
di Bandung. Namun, Dedi membantah jika yang bersangkutan melakukannya
berulang-ulang atau disebut sering keluar masuk.
Menurut Dedi, pihaknya juga telah meminta keterangan dari Anggoro di
lapas yang dihuni sejumlah terpidana kasus korupsi itu. Sebab, ada kabar
yang menyebut Anggoro kedapatan singgah ke apartemen di kawasan Jalan
Ahmad Yani dan disebut-sebut telah empat kali berkunjung.
Meski begitu, Dedi mengatakan, tetap perlu investigasi dan
penyelidikan untuk meyakini pengakuan kedua warga binaan itu. Sebab,
kata dia, warga binaan masih bisa melakukan penyimpangan meski menempuh
prosedur.
“Saya memberikan izin keluar untuk narapidana, pasti sesuai prosedur.
Misalnya berobat, harus ada rujukan dokter, kemudian kami sidangkan,
dan kalau keluar pun harus dikawal polisi. Itu prosedurnya, kalau di
luar bisa saja terjadi penyimpangan,” tandasnya. (ronny)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar